Kamis, 12 Februari 2009

.....................................................

Sebagaimana hidup merubah warnanya, begitu juga nafas jiwa dalam rindu kalbu. setiap hamba Tuhan tak pernah lepas dari perubahan.
Ketika sang pagi hadir, senjapun menjemputnya. Ketika malam menyapa, mentari pagi dengan rela menggantikannya dengan secercah embun menyambut hadirnya sang fajar. Selama nafas masih ada dalam rongga kehidupan, selama itu pula akan tercipta tapak-tapak dalam titian jejak langkah.
Begitulah alunan hari, tak pernah sirna dari derai tawa, tangis manja, keluh kesah. Bagai rangkaian bunga tak akan pernah nampak indah jika dipajang tanpa helaian daun dengan penopang yang kuat sebuah jambangan.
Kini ... tibalah saatnya sebuah perpisahan, entah itu sementara atau selamanya. Terkadang perpisahan adalah konsekuensi dari sebuah keputusan, kita memilih sesuatu maka kita akan kehilangan sesuatu untuk mendapat yang lain, ketika kita memilih mengambil sebuah keputusan dan melangkah maka harus siap dengan segala resiko. Saya percaya selalu ada hal besar menanti di depan…..


Aku harus…
meneruskan langkah
mencoba mengukir asa
sudahkah aku ungkapkan semua?

mengurai air mata
menutur rasa bahagia
bisakah aku tundukkan kepala?

sedalam hati bicara
jujur sedalam rongga dada
terimakasih tiada tara pada semua!

banyak hal telah terungkap
sedikit banyak menyusun puzzle di kepala
inspirasi – implementasi – kreasi
jalinan ide dari tempat ini

sudahkah aku ungkapkan semua
sedalam hati bicara
tanpa mengurai air mata?

sedikit banyak jalinan ide dari tempat ini
telah membuat puzzle di kepala
yang terus akan kususun
saat aku meneruskan langkah




Setelah sekian lama kita bersama
Sulit untuk ku ucapkan selamat tinggal
Berat bebanku meninggalkan teman-teman semua
Sering teman-teman ciptakan bahagia
Sering teman-teman musnahkan nestapa
Jujur…ku hanya manusia biasa
Yang tak lepas dari kesalahan
Emosi, ego, luapan tawa, tetes air mata, impian semua lebur jadi satu
Menjadi sebuah pengakuan penuh arti
Buat perjalanan hidupku
Semua penuh arti, baik atau buruk
Mohon maaf atas segala kesalahanku
Dan…terima kasih teman…
Sampai jumpa…

Walau tak mampu berucap lisan, bertatap muka dan berjabat tangan karena beratnya hati untuk meninggalkan keindahan dan kekeluargaan civitas akademika Al Azhar BSD, tapi melalui tulisan ini saya ingin memohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekuarangan dan kehilafan saya. Dan saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesempatan kepada saya menjadi bagian dari Keluarga Besar AL Azhar BSD.
Walau saya tidak dapat memberikan kenang-kenangan apapun sebagai tanda mata, tapi mudah-mudahan kebersamaan kita dapat menjadi sebuah kenangan yang tak pernah terlupakan.

Pada Kesempatan ini pula saya ingin mengucapkan terima kasih dan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Yang Terhormat Segenap pimpinan dan pengurus Yayasan Muslim Bumi Serpong Damai
  2. Yang Terhormat Segenap pimpinan dan karyawan Pelaksana Harian Yayasan Bumi Serpong Damai (Direktur dan Wakil Direktur Al Azhar BSD, Kabag SDM, Kabag Umum, Kabag Kurikulum, Kabag Kesiswaan, Kabag Kurikulum, Kabag Keuangan, Kabag Sarana dan Prasarana beserta staf)
  3. Yang Terhormat DQA (Bpk. Sunarto, Bpk Sodikun, Bpk Suwito, Kepsek dan Wakil Kepsek Unit TK Al Azhar BSD, Kepsek dan Wakil Kepsek Unit SD Al Azhar BSD, Kepsek dan Wakil Kepsek Unit SMP Al Azhar BSD, Kepsek dan Wakil Kepsek Unit SMA Al Azhar BSD.
  4. Yang Terhormat Bpk. Drs Lukman Hakim yang selalu membimbing, mengarahkan, memberikan motivasi kerja sehingga saya bisa seperti saat ini.
  5. Yang Terhormat Bapak Agus Salim, yang selalu memberikan arahan dan bimbingannya.
  6. Yang Terhormat Bapak Mulyono, yang selalu memiliki ide-ide kreatif.
  7. Yang Terhormat Bapak Ibu Guru SMP I Al AZHAR BSD; Pa Fatur, Pa Paiz Al Hakam, Pa Malik, Pa Agus Rahmat, Pa Yamin yang selalu kocak, Pa Abdul Syukur, Pa Budi Wibowo, Pa Mukrim, Pa Dedis, Pa Sanu`i, Pa Amrizal, Pa H. Manaf, Pa Syamsudin, Pa Asep Saputra, Pa Agus Eka, Pa Fajar “Kapan kita begadang lagi?”, Pa Paiz Rasyid, Bu Wid, Bu Umi, Ibu Atirah, Bu Milha “sahabat sejati”, Bu Yeti, Bu Fiani, Bu Cicik, Bu Ning, Bu Widi, Bu Rika, Bu Lulu, Bu Neni, Bu Mira, Bu Dewi, Bu Heni. “Mudah-mudahan ikatan persaudaraan kita akan selalu abadi hingga akhir hayat!!!”
  8. Special to : Pa Yamin, Pa Asep, Pa Paiz R. Pa Sanu`i, Pa Dedis yang menganggap saya ade yang selalu mengarahkan dan membimbing saya sehingga saya dapat mudah bersosialisasi di Al Azhar. Saya masih ingat ketika tanggal 16 Juli 2007, rekan pertama yang saya kenal adalah Pa Dedis dan kata-kata yang pertama kali diucapkan oleh pa Dedis “Nama saya Dedis, saya juga dari bandung! Selamat datang dan bergabung di Al Azhar”. Pa Yamin, Pa Asep, Pa Faiz Rasyid, mohon maaf saya tidak bisa mengungkapkan semua kenangan yang telah terjadi, karena begitu banyak kenangan indah yang telah terjadi selama ini. “Hatur nuhun pisan sadaya bimbingan, wejangan sareng kanyaahna. Katampi Pisan Kang”.
  9. Bu Ning, Ibuku...., ketulusan Ibu menganggap saya anak sangat terasa!!! Perhatian ibu emang ga da duanya, terima kasih Bu....!!! Bu Lulu “Jang”, Bu Heni “De Norman”, Bu Neni Maafkan keisengan saya...
  10. Pa Toyo `n Pa Uloh...,
  11. Yang terhormat Majelis BKOMS beserta pengurus.
  12. Yang Terhormat BKOMS unit SMP ( Bu Yeni, Bu Rina, Bu Icin dan Ibu-ibu yang lain yang tak bisa saya sebutkan satu persatu)
  13. Yang terhormat segenap orang tua murid SMP Al Azhar BSD
  14. Yang tak kalah pentingnya, seluruh siswa-siswi SMP Al Azhar BSD yang bener-bener seru abizzz, Kelas 7.1, 7.2, 7.3, 7.4, 7.5, 7.6, 8.1, 8.2, 8.3, 8.4, 8.5, 8.6, 9.1, 9.2, 9.3, 9.4, 9.5, 9.6. Kalian telah mengukir kenangan terindah dalam hidup ini, makasih banyak... pokoknya harus tetep calling-caling ya....!!! kalian harus tetep semangat olahraga ok...!
  15. Pengurus OSIS, MPK dan PASGAP harus tetep kompak n solid...!!! karena kompaknya kalian merupakan kunci keberhasilan sebuah kegiatan....
  16. Anak-naka PASGAP harus bisa jadi contoh teman-teman kalian ya..., karena "keteladanan lebih bermakna daripada seribu nasihat"
  17. ntar dilanjutin, sdih bangetttttttttttttttt



2 komentar:

Anonim mengatakan...

Uhuhuhh TT^TT *terharu*
Untungnya saya bapak pergi saya lulus, gak kerasa deh sedih2nya...

Pak Bambang, eh, Pak Norman emang top deh >:) wkwkwk

Jaman sekarang kan dah ada internet. Tenang aja...

Wida Citra Dewi mengatakan...

paaaaaa bpk knapa pergi pa? y ampun bacanya pengen nangis juga....